Minggu, 08 Maret 2015

Garam dari Masa ke Masa

Garam adalah senyawa alami yang ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia. Arkeolog dan sejarawan makanan menyatakan bahwa garam digunakan setidaknya sejak zaman neolitikum. Garam beryodium diperkenalkan pada awal abad ke-19.

Salt-Winning - garam yang sengaja diproduksi - diketahui telah dipraktekkan di era Neolitikum, namun secara alami manusia telah mengumpulkan garam puluhan ribu tahun sebelum itu, di mana masyarakat pesisir itu sebagian besar hidup dengan makan kerang, menemukan makanan lain hambar tanpa garam.

Bagaimanapun rasa asli garam menjadi faktor utama dalam perekonomian dunia daripada jenis bahan makanan lain selain biji-bijian dasar. Garam secara umum tidak hanya merangsang selera makan namun juga kebutuhan biologis manusia, Daging mentah adalah sumber garam terbaik, namun setelah dimasak maka kandungan garam berkurang, karena hilang dalam proses pemasakan. Diet dengan gandum dan sayuran yang dimasak mengandung sedikit garam alami, apalagi jika dimasak dengan air tawar.

Pada milenium pertama sebelum Masehi, garam merupakan komoditi penting bagi Kekaisaran Cina, dinasti penguasa Mesir, maupun daerah-daerah dalam kekuasaan Kerajaan Persia.

Secara historis, garam diet (natrium klorida) telah diperoleh dengan berbagai cara seperti penguapan air laut, merebus air laut, dan lain sebagainya.  Pertambangan garam dan pembuatan garam batu, dalam sejarahnya dianggap sebagai pekerjaan sampingan petani, seperti yang sering terlihat dalam referensi mengenai panen produksi tahunan.

Pencarian garam menyebabkan perkembangan rute perdagangan utama jaman kuno. Sejarawan Herodotus bercerita tentang karavan yang menuju oase garam di Libya, rute karavan roti membentang di Sahara, saat itu komoditas garam adalah komoditas penting untuk ditukarkan dengan emas atau budak di Afrika Barat. Demikian juga deposit garam besar yang ditambang di India sebelum masa Alexander Agung, dan di Amerika pra Columbus, suku Maya dan Aztec memperdagangkan garam untuk ditukarkan dengan makanan. Di Cina juga ditemukan bukti adanya tambang garam pada awal 2000 sebelum Masehi. Homer menyebut garam sebagai "Sesuatu yang berhubungan dengan Dewa" sementara Plato menyebut sebagai "substansi yang disayangi para Dewa". Aristoteles juga menulis bahwa danau garam merupakan angerah dari para Dewa.

Sifat pengawet garam telah mempertahankan esensi mineral sepanjang masa, Garam digunakan untuk mengawetkan daging sehingga bisa di bawa untuk perjalanan panjang.

Sepanjang abad 18 industri-industri mulai menemukan hal lain yang dapat dilakukan dengan garam. Pada tahun 1792 ditemukan cara untuk membuat natrium karbonat yang menjadi cikal bakal minuman berkarbonasi, dan pada tahun 1850 di Perancis, 15 persen dari seluruh garam yang ada diubah menjadi soda.

Garam, Natrium Klorida (NaCl), secara umum sangat penting untuk kehidupan. Sejak jaman prasejarah banyak usaha telah dilakukan semata-mata untuk mendapatkan garam untuk digunakan bersama makanan. Salah satu sumber utamanya adalah endapan tanah garam yang dapat ditambang.

Contoh utamanya adalah tambang garam Nantwitch di Cheshire, Luneberg Jerman, dan banyak lagi di belahan dunia yang lain. Sumber terbesar adalah laut atau danau asin lainnya di mana garam dihasilkan dengan cara penguapan.

Di benua Eropa tambang garam membuat masyarakat  prasejarah untuk menetap. Contoh yang paling terkenal adalah di Hallstatt (tambang garam tertua) Salzkammergut Austria, tempat yang sangat makmur dari periode awal Zaman Perunggu sesuai dengan namanya. Sekali orang di masa Neolitikum menetap , mereka meninggalkan berburu dan memulai pertanian dan mengurangi konsumsi daging  sehingga hal tersebut menjadikan alasan yang kuat untuk memiliki persediaan garam di sekitarnya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar